Skripsi ini membahas tentang Redesain Struktur Gedung Portal Rangka Terbuka
RS. Bhayangkara Menjadi Struktur Gedung Sistem Ganda. Gedung RS.
Bhayangkara yang terletak di wilayah Jakarta Selatan ini dibangun di atas tanah
lunak. Pada desain awal, gedung ini menggunakan sistem portal rangka terbuka.
Namun, analisis struktur menunjukkan adanya ragam getar pada mode 1 dengan
translasi arah X serta rotasi sebesar 24%. Pengaruh rotasi ini dapat menimbulkan
distorsi tambahan pada struktur, yang berpotensi menyebabkan kerusakan
struktural. Masalah ini menjadi krusial karena distorsi tambahan tersebut dapat
meningkatkan risiko kegagalan struktur, terutama pada kondisi tanah lunak yang
dapat memperbesar respons seismik bangunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
redesain dengan mengubah struktur menjadi sistem ganda yang menggunakan
dinding geser untuk meningkatkan ketahanan seismik bangunan. Pemodelan
struktur dilakukan menggunakan program ETABS dengan acuan perancangan
berdasarkan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019, serta pembebanan mengacu pada
SNI 1727:2019. Hasil analisis redesain menunjukkan bahwa dengan penambahan
dinding geser, nilai periode getar pada arah X untuk mode ragam 1 menjadi Tx =
0,705 detik, dan pada arah Y untuk mode ragam 2 menjadi Ty = 0,649 detik. Mode
ragam 1 dan 2 menunjukkan gerak translasi normal, yang berarti distorsi tambahan
dapat diminimalisir. Untuk memenuhi persyaratan SNI 1726:2019, sistem ganda
dengan rangka pemikul momen harus mampu menahan paling sedikit 25% gaya
seismik yang ditetapkan, dan hasil analisis menunjukkan bahwa untuk arah X
sebesar 66% dan arah Y sebesar 61% gaya seismik dapat ditahan oleh sistem ini.